PENERAPAN CARA
KERJA LISTRIK STATIS DALAM KEHIDUPAN
A.
PENANGKAL
PETIR

Penangkal petir adalah rangkaian
jalur yang difungsikan sebagai jalan bagi petir menuju ke permukaan bumi, tanpa merusak
benda-benda yang dilewatinya. Ada 3 bagian utama pada penangkal petir:
1.
Batang penangkal petir
![]() |
Cara kerja PENANGKAL PETIR
Batang penangkal petir berupa batang tembaga yang ujungnya
runcing. Dibuat runcing karena muatan listrik mempunyai sifat
mudah berkumpul dan lepas pada ujung logam yang runcing.
Dengan demikian dapat memperlancar proses tarik menarik dengan muatan listrik
yang ada di awan. Batang runcing ini dipasang pada bagian puncak suatu bangunan.
2.
Kabel konduktor
Kabel konduktor
terbuat dari jalinan kawat tembaga. Diameter jalinan kabel konduktor sekitar 1 cm hingga 2 cm . Kabel konduktor berfungsi meneruskan aliran
muatan listrik dari batang muatan listrik ke tanah. Kabel konduktor tersebut dipasang pada dinding di
bagian luar bangunan.
3.
Tempat pembumian
Tempat pembumian (grounding)
berfungsi mengalirkan muatan listrik dari kabel konduktor ke batang pembumian (ground
rod) yang tertanam di tanah. Batang pembumian terbuat dari bahan tembaga
berlapis baja, dengan diameter
1,5 cm dan panjang sekitar 1,8 - 3 m .
Saat muatan
listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka muatan listrik
positif di tanah akan segera tertarik. Muatan listrik kemudian segera merambat
naik melalui kabel konduktor , menuju ke ujung batang penangkal petir. Ketika
muatan listrik negatif berada cukup dekat di atas atap, daya tarik menarik
antara kedua muatan semakin kuat, muatan positif di ujung-ujung penangkal petir
tertarik ke arah muatan negatif. Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran
listrik. Aliran listrik itu akan mengalir ke dalam tanah, melalui kabel
konduktor, dengan demikian sambaran petir tidak mengenai bangunan. Tetapi
sambaran petir dapat merambat ke dalam bangunan melalui kawat jaringan listrik
dan bahayanya dapat merusak alat-alat elektronik di bangunan yang terhubung ke
jaringan listrik itu, selain itu juga dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan.
Untuk mencegah kerusakan akibat jaringan listrik tersambar petir, biasanya di
dalam bangunan dipasangi alat yang disebut penstabil arus listrik (surge
arrestor).
PROSES
TERJADINYA PETIR
Proses
terjadinya petir akibat perpindahan muatan negatif (elektron) menuju ke muatan
positif (proton). Para ilmuwan menduga lompatan bunga api listriknya sendiri
terjadi, ada beberapa tahapan yang biasanya dilalui. Pertama adalah pemampatan
muatan listrik pada awan bersangkutan. Umumnya, akan menumpuk di bagian paling
atas awan adalah listrik muatan negatif, di bagian tengah adalah listrik
bermuatan positif, sementara di bagian dasar adalah muatan negatif yang berbaur
dengan muatan positif, pada bagian inilah petir biasa berlontaran. Petir dapat
terjadi antara awan dengan awan, dalam awan itu sendiri, antara awan dan udara,
antara awan dengan tanah (bumi).
INSTLASI PENANGKAL
PETIR
1) Instalasi Penangkal Petir Konvensional
Untuk
sistem instalasi penangkal petir konvensional ini diperlukan komponen pokok
sebagai berikut:
Air
Konvensial Terminal khusus sistem Instalasi Penangkal Petir.
·
Kabel BC grounding khusus sistem Instalasi Penangkal
Petir.
·
Spit Grounding khusus sistem
Instalasi
Penangkal PetirMetal Grounding khusus sistem Instalasi Penangkal Petir
2) Instalasi Penangkal Petir Sistem Radio Aktif
Sistem
proteksi instalasi penangkal petir sistem radio Aktif lebih cocok diterapkan
pada daerah yang bangunannya agak jarang, baik dari bahan logam maupun bukan
logam. Misalnya untuk daerah yang jarang ada pemukiman penduduk dan jarak antar
bagunan cukup jauh. Instalasi penangkal petir sistem radio aktif dapat
melindungi sambaran langsung petir terhadap bangunan dan dapat memproteksi wilayah
yang jauh lebih luas akibat serangan peitr. Instalasi penangkal petir sistem
radio aktif ini terdiri dari sejumlah elemen, yang bekerja bersama-sama untuk
mencegah bahaya petir
Jalur
Instalasi Tunggal / Franklin Rod
Penangkal
Petir Franklin Rod adalah rangkaian jalur elektris dari atas bangunan menuju
sisi bawah/tanah dengan jalur kabel tunggal, dengan cara memasang alat berupa
batang tembaga dengan daerah perlindungan berupa kerucut imajiner dengan sudut
puncak 112 derajat. Agar daerah perlindungan luar maka Franklin Rod di pasang
pada bangunan teratas (tinggi 1 - 3 Meter). Makin jauh dariFranklin Rod maka
perlindungan akan semakin lemah pada areal tersebut.
Berikut
material yang di perlukan untuk instalasi penangkal petir konvensional :
·
Ujung Penerima Sambaran / Splitzer
·
Dudukan / Pipa penyangga
·
Kabel Penghantar
·
Grounding System
·
Assesories
Radius
proteksi instalasi penangkal petir konvensional berbeda dengan radius proteksi
penangkal petir elektrostatis, hal ini di sebabkan karena instalasi penangkal petir
konvensional bersifat pasif. Secara teori radius penangkal petir konvensional
antara 2 Meter sampai 4 Meter atau 45 derajat dengan ketinggian splitzer 1
Meter. Maka dari itu jika luas struktur bangunan atau areal yang akan di
lindungi sangat luas lebih praktis dan ekonomis dipasang penangkal petir
elektrostatis. Terminal petir elektrostatis dengan merk Flash Vectron memiliki
radius proteksi 157 Meter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar